Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2009

Jangan Luntur Sumpah PemudaKu

Gambar
Pemuda bagi Bangsa Indonesia adalah kelompok usia yang memiliki nilai serta posisi yang strategis dalam masyarakat. Sejarah perjalanan Bangsa Indonesia selalu menyertai pemuda yang baik diminta maupun secara sukarela aktif di dalamnya. Bahkan lebih daripada itu, sering kali berbagai moment penting bagi Bangsa Indonesia lahir dari ide, semangat dan kepemimpinan para pemuda. Pemuda yang karena penggolongan usianya, memang selalu berpikir jernih dan bebas dalam menuangkan segala bentuk ide serta gagasannya kepada bangsa dan negara. Katakanlah perisitiwa penting bangsa seperti Sumpah Pemuda, persiapan dan pelaksanaan Kemerdekaan RI, atau peristiwa sekitar tahun 1965 yang semuanya melibatkan peran aktif pemuda. Bagi pemuda berbagai peran serta yang dilakukan terhadap sejarah perjalanan bangsa memiliki catatan-catatan tersendiri. Pemuda Angkatan '28 mencetus Sumpah Pemuda adalah mereka yang berumur antara 15-23 tahun yang ditinjau dari segi pendidikan umumnya duduk di kelas akhir HIS (Ho

KH. Uwes Abubakar, The First Leader modern of Mathla'ul Anwar

Gambar
Mathla’ul Anwar is one of the largest Muslim associations in Indonesia along with Nahdlatul Ulama or NU (mostly seen as the most prominent representative of the “traditionalist” Muslim groups established by several pesantren-leading religious teachers in 1926) and Muhammadiyah (the largest group of the modernist or reformist Muslims established in 1912). Mathla’ul Anwar was established in 1916 by several Bantenese kiyais, an Indonesian term used to attribute religious teachers, including K.H. Tubagus Muhammad Sholeh, K.H. Entol Muhammad Yasin, K.H. Mas Abdurrahman, K.H. Abdul Mu’thi and others . Since the beginning, Mathla’ul Anwar took serious works to improve the standard of Islamic educational system through introducing a modern graded system in which there were nine classes ranging from A, B, I, II, III, IV, V, VI, and VII and each of these classes took one year. Students would spend nine years of study before graduating from the madrasah of Mathla’ul Anwar. One teacher would super

Jarak Kepyar (Ricinus L Communis) sebagai Bahan Bakar Nabati

Gambar
Pohon Jarak (Ricinus communis) termasuk Tanaman perdu berkayu tahunan suku Euphorbiaceae. Minyak jara k memiliki keunggulan yakni tidak mudah membeku pada suhu rendah dan tidak mudah menguap pada suhu tinggi, karena itu menjadi minyak pelumas yang penting bagi penerbangan dan penerbangan luar angkasa dan juga bahan dasar petrokimia yang tidak tergantikan oleh minyak bumi. Minyak jarak dapat langsung dijadikan bahan bakar biologis, dianggap sebagai energi yang terbarukan dan memiliki tingkat keamanan yang tinggi sebagai "Minyak Hijau". Pada saat Perang Dunia II banyak negara yang mengalami krisis minyak bumi. Untuk mencari solusi masalah kekurangan minyak bumi, banyak negara yang menggunakan bahan bakar biologis seperti minyak jarak dan sebagainya untuk dipakai menjadi bahan bakar mesin. Setelah berakhirnya Perang Dunia II, dikarenakan eksploitasi dan penggunaan minyak bumi dalam jumlah besar, masyarakat secara bertahap mengurangi penggunaan energi biologis. Akan tetapi